Inspirasinews – Medan, Senior Direktur Terresterial Conservation International (CI) Indonesia, Nassat Idris, mengatakan berdasarkan hasil penelitian CI dari tahun 2001 hingga 2018, Sumut kehilangan tutupan hutan seluas 345.000 hektar.
“Ini sangat disayangkan, Pak,” sebut Nassat Idris pada pertemuan dengan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, di Kantor Gubsu, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (21/8/2019).
Sumut, kata Nassat, merupakan daerah dengan sensitivitas tinggi secara ekologis, sehingga kegiatan perbaikan lingkungan sangat penting.
Nassat mengatakan, misi utama kehadiran CI adalah melindungi hal-hal penting yang disediakan alam untuk kehidupan, seperti air bersih, udara yang segar, makanan bergizi, iklim yang stabil, mata pencaharian masyarakat dan keindahan alam.
“Kita telah banyak menjalin kerjasama dan bermitra dengan pemerintah daerah terkait penerapan konsep pembangunan berkelanjutan ini. Jika Pemprovsu membutuhkan, kita siap untuk membantu menjadi mitra,” kata Nassat.
Sementara Gubsu, Edy Rahmayadi, menyambut baik program CI. “Saya butuh yang seperti ini. Alam dan lingkungan merupakan anugerah Tuhan yang harus kita jaga. Kita jangan tahunya cuma merusak. Ini yang ingin saya wujudkan di Sumut, pembangunan jalan tapi lingkungan tetap indah,” ucap Gubsu.
Untuk menjaga keseimbangan ekosistem ini, kata Gubsu, beberapa langkah telah diambil. Seperti kemarin, Gubsu, memimpin langsung groundbreaking dimulainya pelebaran Sungai Badera.
“Sudah dikaji, yang harusnya sungai sampai selebar delapan meter, kini mengecil. Inilah yang kita tertibkan kemarin,” katanya.
Kedepannya, kata Gubsu, dirinya ingin seluruh pembangunan di masa depan harus memperhatikan keberlanjutan dan lingkungan.
“Jika tidak, resiko yang harus ditanggung dan kerugian yang harus dibayar akan lebih besar akibat pembangunan yang tidak terencana,” kata Gubsu. (insp01)